Meta

Meta
Kebijakan
Standar KomunitasStandar Periklanan MetaKebijakan lainnyaCara Meta berkembangKonten yang Sesuai dengan Usia

Fitur
Pendekatan kami terhadap individu dan organisasi berbahayaPendekatan kami terhadap epidemi opioidPendekatan kami terhadap pemiluPendekatan kami terhadap misinformasiPendekatan kami terhadap konten yang layak diberitakanPendekatan kami terhadap peringkat Kabar FacebookPendekatan kami dalam menjelaskan peringkatAksesibilitas di Meta

Fitur riset
Perpustakaan Konten dan API Perpustakaan KontenFitur Galeri IklanFitur dan set data riset lainnya

Penegakan
Mendeteksi pelanggaranMengambil tindakan

Tata Kelola
Inovasi tata kelolaGambaran umum Dewan PengawasCara mengajukan banding kepada Dewan PengawasKasus Dewan PengawasRekomendasi Dewan PengawasMembentuk Dewan PengawasDewan Pengawas: Pertanyaan lebih lanjutLaporan Dua Kali Setahun dari Meta mengenai Dewan PengawasMenelusuri Dampak Dewan Pengawas

Keamanan
Gangguan ancamanAncaman keamananPelaporan ancaman

Laporan
Laporan Penegakan Standar KomunitasHak Kekayaan IntelektualPermintaan Data Pengguna oleh PemerintahPembatasan Konten Berdasarkan Hukum SetempatGangguan InternetLaporan Konten yang Dilihat PublikLaporan Regulasi dan Transparansi Lain

Kebijakan
Standar Komunitas
Standar Periklanan Meta
Kebijakan lainnya
Cara Meta berkembang
Konten yang Sesuai dengan Usia
Fitur
Pendekatan kami terhadap individu dan organisasi berbahaya
Pendekatan kami terhadap epidemi opioid
Pendekatan kami terhadap pemilu
Pendekatan kami terhadap misinformasi
Pendekatan kami terhadap konten yang layak diberitakan
Pendekatan kami terhadap peringkat Kabar Facebook
Pendekatan kami dalam menjelaskan peringkat
Aksesibilitas di Meta
Fitur riset
Perpustakaan Konten dan API Perpustakaan Konten
Fitur Galeri Iklan
Fitur dan set data riset lainnya
Penegakan
Mendeteksi pelanggaran
Mengambil tindakan
Tata Kelola
Inovasi tata kelola
Gambaran umum Dewan Pengawas
Cara mengajukan banding kepada Dewan Pengawas
Kasus Dewan Pengawas
Rekomendasi Dewan Pengawas
Membentuk Dewan Pengawas
Dewan Pengawas: Pertanyaan lebih lanjut
Laporan Dua Kali Setahun dari Meta mengenai Dewan Pengawas
Menelusuri Dampak Dewan Pengawas
Keamanan
Gangguan ancaman
Ancaman keamanan
Pelaporan ancaman
Laporan
Laporan Penegakan Standar Komunitas
Hak Kekayaan Intelektual
Permintaan Data Pengguna oleh Pemerintah
Pembatasan Konten Berdasarkan Hukum Setempat
Gangguan Internet
Laporan Konten yang Dilihat Publik
Laporan Regulasi dan Transparansi Lain
Kebijakan
Standar Komunitas
Standar Periklanan Meta
Kebijakan lainnya
Cara Meta berkembang
Konten yang Sesuai dengan Usia
Fitur
Pendekatan kami terhadap individu dan organisasi berbahaya
Pendekatan kami terhadap epidemi opioid
Pendekatan kami terhadap pemilu
Pendekatan kami terhadap misinformasi
Pendekatan kami terhadap konten yang layak diberitakan
Pendekatan kami terhadap peringkat Kabar Facebook
Pendekatan kami dalam menjelaskan peringkat
Aksesibilitas di Meta
Fitur riset
Perpustakaan Konten dan API Perpustakaan Konten
Fitur Galeri Iklan
Fitur dan set data riset lainnya
Keamanan
Gangguan ancaman
Ancaman keamanan
Pelaporan ancaman
Laporan
Laporan Penegakan Standar Komunitas
Hak Kekayaan Intelektual
Permintaan Data Pengguna oleh Pemerintah
Pembatasan Konten Berdasarkan Hukum Setempat
Gangguan Internet
Laporan Konten yang Dilihat Publik
Laporan Regulasi dan Transparansi Lain
Penegakan
Mendeteksi pelanggaran
Mengambil tindakan
Tata Kelola
Inovasi tata kelola
Gambaran umum Dewan Pengawas
Cara mengajukan banding kepada Dewan Pengawas
Kasus Dewan Pengawas
Rekomendasi Dewan Pengawas
Membentuk Dewan Pengawas
Dewan Pengawas: Pertanyaan lebih lanjut
Laporan Dua Kali Setahun dari Meta mengenai Dewan Pengawas
Menelusuri Dampak Dewan Pengawas
Kebijakan
Standar Komunitas
Standar Periklanan Meta
Kebijakan lainnya
Cara Meta berkembang
Konten yang Sesuai dengan Usia
Fitur
Pendekatan kami terhadap individu dan organisasi berbahaya
Pendekatan kami terhadap epidemi opioid
Pendekatan kami terhadap pemilu
Pendekatan kami terhadap misinformasi
Pendekatan kami terhadap konten yang layak diberitakan
Pendekatan kami terhadap peringkat Kabar Facebook
Pendekatan kami dalam menjelaskan peringkat
Aksesibilitas di Meta
Fitur riset
Perpustakaan Konten dan API Perpustakaan Konten
Fitur Galeri Iklan
Fitur dan set data riset lainnya
Penegakan
Mendeteksi pelanggaran
Mengambil tindakan
Tata Kelola
Inovasi tata kelola
Gambaran umum Dewan Pengawas
Cara mengajukan banding kepada Dewan Pengawas
Kasus Dewan Pengawas
Rekomendasi Dewan Pengawas
Membentuk Dewan Pengawas
Dewan Pengawas: Pertanyaan lebih lanjut
Laporan Dua Kali Setahun dari Meta mengenai Dewan Pengawas
Menelusuri Dampak Dewan Pengawas
Keamanan
Gangguan ancaman
Ancaman keamanan
Pelaporan ancaman
Laporan
Laporan Penegakan Standar Komunitas
Hak Kekayaan Intelektual
Permintaan Data Pengguna oleh Pemerintah
Pembatasan Konten Berdasarkan Hukum Setempat
Gangguan Internet
Laporan Konten yang Dilihat Publik
Laporan Regulasi dan Transparansi Lain
Bahasa Indonesia
Kebijakan PrivasiKetentuan LayananCookie
Beranda
Kebijakan
Penyempurnaan
Metrik Prevalensi

Prevalensi

DIPERBARUI 6 MAR 2025
Tujuan kami adalah meminimalkan dampak yang disebabkan oleh pelanggaran kebijakan kami pada orang yang menggunakan layanan kami. Kami mengukur prevalensi konten yang melanggar untuk mengukur kinerja kami dalam mencapai tujuan tersebut.

Apa itu prevalensi
Prevalensi mempertimbangkan semua tayangan konten di Facebook atau Instagram dan mengukur estimasi persentase tayangan tersebut yang merupakan konten yang melanggar. (Pelajari selengkapnya tentang cara kami mendefinisikan penayangan di “Alasan kami mengukur prevalensi penayangan".) Metrik ini mengasumsikan bahwa dampak yang disebabkan oleh konten yang melanggar sebanding dengan frekuensi tayangan konten tersebut.
Cara lain untuk memahami prevalensi adalah banyaknya tayangan konten yang melanggar yang tidak kami cegah, baik karena kami kurang cepat menemukan pelanggaran maupun kami melewatkan pelanggaran tersebut.

Cara kami mengukur prevalensi
Perkiraan prevalensi konten yang melanggar dilakukan menggunakan sampel tayangan konten dari seluruh Facebook atau Instagram. Kami menghitungnya sebagai: estimasi jumlah tayangan yang menampilkan konten yang melanggar, dibagi dengan estimasi jumlah total tayangan konten di Facebook atau di Instagram. Jika prevalensi ketelanjangan dan aktivitas seksual orang dewasa sebesar 0,18% hingga 0,20%, ini berarti setiap 10.000 tayangan konten, rata-rata 18 hingga 20 tayangan merupakan konten yang melanggar standar kami terkait ketelanjangan dan aktivitas seksual orang dewasa.
1 DOT = 10 TAYANGAN
10.000 TOTAL TAYANGAN
20 TAYANGAN KONTEN YANG MELANGGAR
Prevalence
Jika prevalensinya 0,20%, ini berarti untuk setiap 10.000 tayangan, 20 tayangan merupakan konten yang melanggar. Meski jumlahnya bisa sangat rendah, jumlah terkecil pun dapat menyebabkan dampak signifikan bagi orang-orang.
Beberapa jenis pelanggaran sangat jarang terjadi di layanan kami. Kemungkinan orang-orang melihat konten yang melanggar sangat kecil, dan kami menghapus sebagian besar konten tersebut sebelum orang melihatnya. Akibatnya, sering kali kami tidak menemukan cukup sampel konten yang melanggar untuk memperkirakan prevalensi secara tepat. Dalam kasus ini, kami dapat memperkirakan batas tertinggi seberapa sering orang-orang melihat konten yang melanggar kebijakan ini. Misalnya, jika batas tertinggi propaganda teroris adalah 0,04%, ini berarti dari setiap 10.000 tayangan di Facebook atau Instagram dalam jangka waktu tersebut, kami memperkirakan tidak lebih dari 4 tayangan tersebut berisi konten yang melanggar kebijakan propaganda teroris.
Penting untuk diperhatikan bahwa jika prevalensi jenis pelanggaran sangat rendah sehingga kami hanya dapat menentukan batas tertinggi, batas ini dapat berubah beberapa ratus titik persentase di antara periode pelaporan. Namun, perubahan kecil ini mungkin tidak signifikan secara statistik. Dalam kasus seperti itu, perubahan kecil ini tidak menunjukkan perbedaan aktual dalam prevalensi konten yang melanggar ini di layanan ini.

Alasan kami mengukur prevalensi tayangan
Kami memperkirakan seberapa sering konten dilihat, bukan jumlah konten yang diposting karena kami ingin menentukan seberapa banyak konten tersebut berdampak pada orang-orang di Facebook atau Instagram. Bagian konten yang melanggar dapat diterbitkan sekali, tetapi dilihat 1.000 kali, 1 juta kali, atau tidak sama sekali. Pengukuran tayangan konten yang melanggar daripada jumlah konten yang melanggar dan diterbitkan lebih mencerminkan dampaknya terhadap komunitas. Angka prevalensi yang kecil masih dapat dikaitkan dengan sejumlah besar dampak di layanan kami, mengingat jumlah keseluruhan tayangan konten di layanan kami yang besar.
Kami mencatat tayangan konten ketika bagian konten ditampilkan di layar pengguna. Secara khusus, sebuah tayangan terjadi ketika seseorang:
  • Melihat postingan–meski ada beberapa bagian konten dalam postingan tersebut, tayangannya ditetapkan ke postingan tersebut
  • Mengklik untuk memperbesar foto atau pemutar video–tayangannya ditetapkan ke foto atau video tersebut

Cara kami menggunakan sampling untuk memperkirakan prevalensi
Kami memperkirakan prevalensi dengan metode sampling tayangan konten di Facebook dan Instagram.
Untuk melakukannya, kami meninjau sampel tayangan dan konten yang ditampilkan di dalamnya secara manual. Kemudian, kami melabeli sampel tersebut sebagai konten yang melanggar atau tidak melanggar berdasarkan kebijakan kami. Tim yang melakukan sampling ini meninjau seluruh postingan untuk memeriksa adanya pelanggaran, meski tayangan sampel tidak menampilkan semua konten dalam postingan.
Dengan porsi sampel ini yang merupakan konten yang melanggar, kami memperkirakan persentase semua tayangan yang merupakan konten yang melanggar. Perhatikan bahwa kami tidak mengambil sampel dari setiap bagian Facebook atau Instagram untuk setiap jenis pelanggaran.
Untuk jenis pelanggaran tertentu, kami menggunakan metode sampling bertingkat yang meningkatkan penilaian sampel jika konteksnya mengindikasikan tayangan konten kemungkinan besar mengandung pelanggaran. Misalnya, jika pelanggaran dilihat lebih sering di Grup daripada di Kabar, kami akan mengambil sampel tayangan di Grup dengan probabilitas yang lebih tinggi daripada sampel tayangan di Kabar. Alasan kami melakukan tindakan ini adalah untuk mengurangi ketidakpastian akibat metode sampling. Kami menunjukkan ketidakpastian ini dengan mengutip serangkaian nilai, misalnya dengan mengatakan 18 hingga 20 dari setiap 10.000 tayangan merupakan pelanggaran karena ketelanjangan dan aktivitas seksual orang dewasa. Kisaran ini menunjukkan interval keyakinan 95%. Artinya, jika kami melakukan pengukuran ini 100 kali menggunakan sampel yang berbeda setiap kali, kami memperkirakan jumlah sebenarnya berada dalam kisaran 95 dari 100 kali.
Untuk jenis pelanggaran yang sangat jarang dilihat, pengambilan sampel memerlukan sampel konten dalam jumlah yang sangat besar untuk memperkirakan ukuran prevalensi yang tepat. Dalam kasus ini, kami hanya dapat memperkirakan batas tertinggi. Artinya, kami yakin bahwa prevalensi tayangan yang melanggar berada di bawah batas tersebut, tetapi kami tidak bisa mengatakan dengan tepat seberapa jauh di bawahnya. Interval keyakinan kami untuk batas atas ini juga 95%.

Peringatan
  • Orang yang memberikan label pada sampel kami terkadang melakukan kesalahan, termasuk melabeli pelanggaran sebagai non-pelanggaran atau sebaliknya. Tingkat kesalahan yang relatif ini dapat berdampak pada pengukuran prevalensi. Karena alasan ini, kami dapat menugaskan dua orang untuk meninjau sampel guna memastikan akurasi dalam pelabelan kami. Jika terdapat perbedaan pendapat, kami menugaskan orang ketiga sebagai penyelesai perbedaan pendapat.
  • Untuk area seperti konten kekerasan dan sadis, yang dapat ditandai sebagai konten mengganggu, perhitungan prevalensi kami hanya mencakup tayangan konten tersebut sebelum penutup ditambahkan.
  • Pengukuran prevalensi saat ini mencakup platform yang berkontribusi lebih dari 90% dari semua tayangan di Facebook dan Instagram dan tidak termasuk percakapan pribadi di Messenger atau Instagram Direct.
  • Untuk menghasilkan pengukuran representatif dari prevalensi global, kami mengambil sampel dan memberi label konten dalam berbagai bahasa untuk Facebook dan Instagram. Kami yakin pendekatan ini memberikan estimasi global yang representatif dan terus berupaya memperluas cakupan metrik.
  • Penegakan konten kami secara keseluruhan, melalui penugasan peninjau dan penggunaan teknologi, diperluas ke lebih banyak bahasa.

Prevalensi untuk akun palsu di Facebook
Prevalensi untuk akun palsu di Facebook adalah estimasi persentase akun Facebook aktif bulanan yang palsu. Tidak seperti prevalensi untuk pelanggaran konten, prevalensi akun palsu berasumsi bahwa dampak pada pengguna sebanding dengan jumlah akun palsu yang aktif di Facebook, meski orang-orang tidak pernah melihat atau menemui akun ini.
Untuk memperkirakan prevalensi akun palsu, kami mengambil sampel pengguna aktif bulanan dan memberi label palsu atau asli. Kami mendefinisikan pengguna aktif bulanan (MAU) sebagai pengguna Facebook terdaftar yang login dan membuka Facebook melalui situs web kami atau perangkat seluler, atau menggunakan aplikasi Messenger kami (dan juga merupakan pengguna Facebook terdaftar), dalam 30 hari terakhir sejak tanggal pengukuran.
Pelajari selengkapnya cara Meta mengukur akun palsu
Lihat Laporan Penegakan Standar Komunitas terbaru
Meta
Pusat Transparansi
Kebijakan
Penegakan
Keamanan
Fitur
Tata Kelola
Fitur riset
Laporan
Bahasa Indonesia